Minggu, 19 November 2017

Demokrasi di Era Digital : Meningkatkan Ruang Publik

Demokrasi di Era Digital
          Michael Saward mendefinisikan demokrasi adalah tindakan politik. Dengan ini, dia menyiratkan bahwa tidak ada satu definisi universal atau model demokrasi. Dengan demikian, penting untuk menunjukkan sejak awal bahwa semua definisi dan semua model demokrasi dapat dipertanggungjawabkan. Bab ini hanya berusaha untuk membangun definisi demokrasi yang bekerja untuk mengeksplorasi perdebatan seputar media digital, terutama peran Internet dan telepon genggam dalam penciptaan lingkungan publik yang demokratis. Demokrasi digital digunakan di sini untuk merujuk pada 'kumpulan upaya untuk mempraktikkan demokrasi tanpa batas waktu, ruang dan kondisi fisik lainnya.

Ruang Publik Tradisional


Media Tradisional

            Dongeng adalah salah satu media tradisional yang pernah popular di Indonesia. Pada jaman dulu, kesempatan untuk mendengarkan dongeng tersebut selalu ada, karena merupakan bagian dari kebudayaan lisan di Indonesia. Bagi para ibu mendongeng merupakan cara berkomunikasi dengan putra-putri mereka, terutama untuk menanamkan nilai-nilai sosial, yang diturunkan dari generasi ke generasi.

            Di berbagai daerah di Indonesia, media komunikasi tradisional tampil dalam berbagai bentuk dan sifat, sejalan dengan variasi kebudayaan yang ada di daerah-daerah itu. Misalnya,  ma’bulo sibatang (kumpul bersama dalam sebuah pondok bambu) di Sulawesi Selatan (Abdul Muis, 1984) dan selapanan (peringatan pada hari ke-35 kelahiran) di Jawa Tengah. Di samping itu, terdapat juga sebuah instrumen tradisional seperti kentongan yang masih banyak digunakan di Jawa. Instrumen ini dapat digunakan untuk mengomunikasikan pesan-pesan yang mengandung makna yang berbeda, seperti adanya kematian, kecelakaan, kebakaran, pencurian dan sebagainya, kepada seluruh warga masyarakat desa, jika ia dibunyikan dengan irama-irama tertentu.

Fungsi Media Tradisional

            William Boscon (dalam Nurudin, 2004) mengemukakan fungsi-fungsi pokok folklor sebagai media tradisional adalah sebagai berikut:

1.      Sebagai sistem proyeksi
Folklor menjadi proyeksi angan-angan atau impian rakyat jelata, atau sebagai alat pemuasan impian (wish fulfilment) masyarakat yang termanifestasikan dalam bentuk stereotipe dongeng. Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, cerita ini hanya rekaan tentang angan-angan seorang gadis desa yang jujur, lugu, menerima apa adanya meskipun diperlakukan buruk oleh saudara dan ibu tirinya, namun pada akhirnya berhasil menikah dengan seorang raja, cerita ini mendidik masyarakat bahwa jika orang itu jujur, baik pada orang lain dan sabar akan mendapat imbalan yang layak.

2.      Sebagai penguat adat
Cerita Nyi Roro Kidul di daerah Yogyakarta dapat menguatkan adat (bahkan kekuasaan) raja Mataram. Seseorang harus dihormati karena mempunyai kekuatan luar biasa yang ditunjukkan dari kemapuannya memperistri ”makhluk halus”. Rakyat tidak boleh menentang raja, sebaliknya rasa hormat rakyat pada pemimpinnya harus dipelihara. Cerita ini masih diyakini masyarakat, terlihat ketika masyarakat terlibat upacara labuhan (sesaji kepada makhluk halus) di Pantai Parang Kusumo.
3.      Sebagai alat pendidik
Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, cerita ini mendidik masyarakat bahwa jika orang itu jujur, baik pada orang lain dan sabar akan mendapat imbalan yang layak.

4.      Sebagai alat paksaan dan pengendalian sosial agar norma-norma masyarakat dipatuhi
Cerita ”katak yang congkak” dapat dimaknai sebai alat pemaksa dan pengendalian sosial terhadap norma dan nilai masyarakat. Cerita ini menyindir kepada orang yang banyak bicara namun sedikit kerja.

5.      Sifat kerakyatan bentuk kesenian ini menunjukkan bahwa ia berakar pada kebudayaan rakyat yang hidup di lingkungannya
Pertunjukkan-pertunjukkan semacam ini biasanya sangat komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat pedesaan. Dalam penyajiannya, pertunjukkan iniini biasanya diiringi oleh musik daerah setempat (Direktorat Penerangan Rakyat, dalam Jahi, 1988).

            Ranganath (1976), menuturkan bahwa media tradisional itu akrab dengan massa khalayak, kaya akan variasi, dengan segera tersedia, dan biayanya rendah. Ia disenangi baik pria ataupun wanita dari berbagai kelompok umur. Secara tradisional media ini dikenal sebagai pembawa tema. Disamping itu, ia memiliki potensi yang besar bagi komunikasi persuasif, komunikasi tatap muka, dan umpan balik yang segera. Ranganath juga memepercayai bahwa media tradisional dapat membawa pesan-pesan modern.

            Eapen (dalam Jahi, 1988) menyatakan bahwa media ini secara komparatif murah. Ia tidak perlu diimpor, karena milik komunitas. Di samping itu, media ini tidak akan menimbulkan ancaman kolonialisme kebudayaan dan dominasi ideologi asing. Terlebih lagi, kredibilitas lebih besar karana ia mempertunjukkan kebolehan orang-orang setempat dan membawa pesan-pesan lokal, yang tidak berasal dari pemerintah pusat. Media rakyat ini bersifat egaliter, sehingga dapat menyalurkan pesan-pesan kerakyatan dengan lebih baik daripada surat kabar yang bersifat elit, film, radio, dan televisi yang ada sekarang ini.

            Sifat-sifat umum media tradisional ini, antara lain mudah diterima, relevan dengan budaya yang ada, menghibur, menggunakan bahasa lokal, memiliki unsur legitimasi, fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengulangi pesan yang dibawanya, komunikasi dua arah, dan sebagainya. Disssanayake (dalam Jahi,1988) menambahkan bahwa media tradisional menggunakan ungkapan-ungkapan dan simbol-simbol yang mudah dipahami oleh rakyat, dan mencapai sebagaian dari populasi yang berada di luar jangkauan pengaruh media massa, dan yang menuntut partisipasi aktif dalam proses komunikasi.

Ruang Publik Digital : Internet dan Ponsel


Internet

            Pengertian dari internet (interconnection networking) sendiri adalah  jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.
            Terciptanya internet telah membawa perubahan yang sangat berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Selain itu, internet juga telah melahirkan dunia baru yang memiliki pola, corak sekaligus karakteristik yang berbeda dengan dunia nyata.

Fasilitas-Fasilitas yang terdapat pada Internet

            Internet yang sering disebut dengan jagad raya informasi menyajikan sekian banyak fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengguna internet. Berikut ini beberapa fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengguna internet, antara lain :

1. WWW

            World Wide Web atau yang sering disingkat dengan WWW merupakan sebuah sistem yang terdapat pada internet dan bertugas melakukan pencarian sekaligus pemberian informasi yang cepat dengan menggunakan teknologi hypertext.
            Untuk membuat hypertext, diciptakanlah sebuah bahasa pemrograman yang disebut Hyper Text Markup Language (HTML). HTML berfungsi mengikat alamat WWW atau file dalam sebuah dokumen yang biasanya ber-extention *.htm atau *.html.
            Untuk mengirimkan file tersebut, diperlukan peran dari protokol pengiriman data yang spesifik yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). Selain itu, untuk menemukan setiap hubungan hypertext diperlukanlah Uniform Resource Locator (URL).

2. Email

            Email merupakan surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan diterima antar pengguna komputer. Email memungkinkan seseorang mengirimkan pesan ke orang lainnya dengan waktu yang cepat, bahkan dalam hitungan detik.
            Saat ini perkembangan email sangatlah pesat, email tidak hanya berisi teks saja. Kita bisa melampirkan file multimedia seperti gambar, foto, video bahkan animasi.

3. Mailing List

            Mailing List atau yang sering disebut dengan milis merupakan salah satu discussion group yang terdapat pada internet. Untuk menjadi anggota sebuah milis, kita terlebih dahulu mengirimkan email ke subsription address dan menunggu persetujuan dari moderator  milis tersebut. Biasanya, anggota dari milis saling bertukar informasi, pendapat, dan lain sebagainya.

4. BBS

            Bulletin Board System atau yang biasa disingkat BBS merupakan suatu pusat layanan informasi yang menyediakan berbagai macam informasi dari berbagai bidang tertentu seperti bidang pendidikan, bisnis, sosial, teknologi dan lain-lain.
            Dengan menggunakan fasilitas ini, pengguna dapat bertukar pikiran dengan pengguna lainnya pada topik tertentu. Biasanya, pengguna yang mengakses BBS dapat mengunggah maupun mengunduh berita dari pengguna lain dengan mudah.

5. Chatting

            Chatting merupakan percakapan antara dua atau lebih pengguna komputer secara realtime dengan memanfaatkan jaringan internet. Bagi pengguna komputer yang telah melengkapi perangkat komputernya dengan webcam, maka mereka dapat chatting dengan melihat wajah pengguna lain yang di ajak chatting tersebut.

6. Newsgroup

            Sama halnya dengan milis, newsgroup juga merupakan salah satu discussion group yang ada di internet. Untuk mengakses suatu newsgrup, diperlukan jaringan komputer khusus yang biasa disebut UseNet.
            Umumnya, setiap newsgroup di atur berdasarkan satu topik umum yang kemudian dibagi menjadi beberapa sub topik dibawahnya.

7. FTP

            FTP atau File Transfer Protocol merupakan layanan internet untuk melakukan transfer file antara pengguna komputer dengan suatu server di internet. Jadi, kita bisa melakukan pengiriman (upload) atau menyalin (download) sebuah file antara komputer kita dengan komputer lain yang terhubung pada jaringan internet.
         FTP umumnya dimanfaatkan sebagai wahana pendukung yang sangat diperlukan untuk pertukaran maupun penyebarluasan sebuah file melalui jaringan internet.

8. Gopher

            Gopher merupakan protokol layer aplikasi TCP/ IP yang dirancang khusus untuk keperluan distribusi, pencarian, maupun pengambilan dokumen melalui jaringan internet.


·     FUNGSI/MANFAAT INTERNET
            Dibalik kemudahan dalam mengakses internet, terdapat banyak manfaat yang akan kita peroleh sebagai pengguna internet. Berikut beberapa fungsi/ manfaat dari penggunaan internet :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan

            Dengan adanya internet, kita jadi lebih tahu mengenai berbagai wawasan dan pengetahuan dari berbagai bidang dari seluruh dunia. Terutama bagi pelajar, internet mempermudah mereka dalam mencari informasi yang berkaitan dengan pelajaran mereka.

2. Komunikasi Menjadi Lebih Cepat

            Perkembangan internet yang semakin menjadi-jadi membuat komunikasi antar individu menjadi sangat mudah dan cepat. Kita juga dapat berkomunikasi dengan orang luar negri sekalipun dengan biaya yang relatif murah.
            Selain itu, sudah banyak jejaring sosial seperti Facebook yang digunakan pengguna internet untuk berkenalan dan menemukan teman baru di sana. Tidak sedikit juga dari mereka yang ngobrol/ chatting dengan kerabat mereka menggunakan jejaring sosial ini.

3. Mudahnya Belanja di Internet

            Dengan meledaknya penggunaan internet, semakin banyak orang yang tertarik melakukan belanja online. Saat ini, banyak orang yang lebih suka belanja online karena sangat mudah dan efisien. Salah satu keuntungan dari belanja online adalah kita tidak perlu keluar rumah untuk membeli item yang kita butuhkan. Selain itu, ketika jam kerja sangat sibuk atau tidak teratur, belanja online merupakan pilihan yang terbaik untuk membeli barang tanpa harus menyita banyak waktu.

4. Internet sebagai Wahana Hiburan

            Internet juga berperan sebagai "Penghibur" bagi anda yang sedang gelisah atau galau memikirkan sesuatu. Anda bisa menghibur diri dengan mengakses jejaring sosial, mendengarkan musik, streaming video atau main game.

5. Memudahkan Mencari Lowongan Pekerjaan

            Selain mudahnya mencari informasi di internet, anda juga dapat mencari lowongan pekerjaan di internet dengan mudah. Internet telah menjadi wadah tersendiri bagi anda untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah melalui situs-situs yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan.


6. Pentingnya Internet dalam Dunia Bisnis

            Mengingat internet dapat dimanfaatkan dalam segala bidang termasuk dalam bidang bisnis, maka tak sedikit para pelaku bisnis menggunakan internet demi menunjang bisnis mereka.
            Banyak orang yang telah menemukan berbagai manfaat internet untuk bisnis mereka. Bahkan ada yang dinamakan bisnis online dimana peran internet sebagai bisnis utama.
            Setelah membaca artikel berikut, saya harap pengetahuan anda mengenai internet menjadi lebih luas lagi dan anda lebih bijak lagi dalam memanfaatkan internet untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan.
            Sepanjang sejarah perkotaan di berbagai belahan dunia, ruang publik sebagai titik tumpu komunikasi manusia tak pernah luput untuk disediakan. Jalan, plaza, lapangan, alun-alun, dan berbagai bentuk ruang interaksi manusia lainnya menjadi karakter penting dalam kehidupan sosial perkotaan. Bahkan, hingga sekarang pemerintah kota masih berlomba menyediakan ruang publik yang interaktif dan hidup untuk mewadahi aktifitas warganya. Namun, ruang publik tersebut kini dianggap kuno apabila tidak menyediakan akses untuk internet.
            Internet telah lama diidentifikasi sebagai agora (ruang publik dalam budaya politik Yunani). Di dalamnya, pengguna menemukan cara baru untuk berinteraksi dan mendiskusikan berbagai hal termasuk diantaranya ekonomi, politik, sosial, bahkan gosip picisan. Konektifitas universal memungkinkan internet dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun.
            Pergeseran fungsi ruang telah dimulai sejak penemuan telegraf morse pada tahun 1840-an. Sejak ditemukannya alat tersebut, tempat-tempat terpencil yang sulit dijangkau, dapat dicapai tanpa melakukan mobilitas melalui komunikasi tanpa tatap muka. Kebutuhan akan bersosialisasi dapat terpenuhi seiring pesatnya perkembangan teknologi digital media yang terus berkembang. Ruang publik kini telah bertransformasi menjadi ruang publik digital. Gambar berikut akan menjelaskan : “berinteraksi”,  “interaksi” dengan dunia masing-masing. Orang-orang tersebut melakukan interaksi melalui media digital. Bahkan dua orang yang duduk bersebelahan tidak saling berkomunikasi, melainkan sibuk melakukan interaksi sosial dengan orang-orang di luar ruang publik tersebut.
            Tapi bukan mustahil suatu saat akan terjadi hal yang sama. Sebelum kiamat ruang publik terjadi, maka dalam perancangan ruang publik perlu diperhatikan bahwa perlu adanya penyediaan sarana yang atraktif untuk meningkatkan minat masyarakat berinteraksi langsung dalam ruang publik. Selain faktor kenyamanan yang menjadi faktor utama yang mendorong orang melakukan kegiatan di ruang publik, sarana-sarana interaktif yang mewadahi aktifitas masyarakat perlu disediakan. Bukan hanya bangku taman, pohon yang rindang, melainkan juga sarana olahraga dan bermain untuk lebih menghidupkan interaksi langsung pengguna ruang publik.

Ponsel dan demokrasi partisipatoris

            Ponsel terbukti menonjol dalam demokrasi partisipatif sebagai gadget suara, bahkan di negara-negara LDC (negara-negara terbelakang) Afrika. Menurut Kristof Nyiri (2004), orang menggunakan teknologi ponsel untuk mengekspresikan diri pada isu-isu penting yang berkaitan dengan keadilan global atau bahkan masalah lokal yang mempengaruhi pembangunan nasional. Mereka berbicara, berbagi pesan teks dan email untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang isu-isu penting yang menjadi perhatian nasional seperti pemilihan umum, referendum, pemogokan nasional dan pekerja. Mobinet Index, sebuah studi AT Keaney dan University of Cambridge, berpendapat bahwa pada tahun 2004, sekitar 49 persen pengguna ponsel di dunia memiliki mobile Internet dan sekitar 75 persen menggunakan layanan data mobile seperti email, berita dan layanan pesan singkat (SMS).
            Sekali lagi, masyarakat sipil sebagai ajang perdebatan telah diperkuat dengan munculnya komunikasi bergerak. Di negara-negara yang penuh dengan pembatasan hukum pada media massa, ponsel semakin banyak digunakan untuk jaringan dan mobilisasi oleh kelompok masyarakat. Jurnalisme, sebuah profesi yang dipandang sebagian besar sebagai lambang ruang publik, membuat penggunaan teknologi mobile secara ekstensif untuk memperluas dan memperluas potensi diskursifnya melalui berbagai cara yang tersedia melalui layanan data dan email teknologi mobile. Untuk membahas potensi ponsel yang demokratis dan interaktif, penting untuk garis besar fungsi ponsel dan kegunaan potensinya.
             Fungsi telepon selular terdiri dari, antara lain, membuat dan menerima panggilan suara atau video, SMS (juga disebut bahasa Inggris 'texting') mobile Internet, radio, televisi, faks (jika terhubung ke komputer), jelajah otomatis, pengalihan panggilan dan digital kamera. Pesan teks biasanya dilakukan secara mobile ke mobile, namun di beberapa negara bahkan di Afrika, seseorang juga bisa 'tekskan' telepon telepon tidak tetap, komputer atau televisi. Internet mobile penuh memungkinkan pengguna ponsel untuk berselancar mencari informasi, mengirim dan menerima email dan mengakses media berbasis online lainnya yang menyediakan berita. Konvergensi ponsel dengan media lain seperti Internet dan radio menciptakan harapan yang lebih besar untuk potensi ruang publiknya, namun perlu dibayangkan, fungsi ini tidak berguna bagi dirinya sendiri.
            Kemampuan mereka untuk menciptakan percakapan demokratis di antara warga negara dan antara penguasa dan penguasa, tidak hanya bergantung pada kemampuan masyarakat untuk menggunakannya, tetapi juga pada rezim politik, regulasi, teknologi dan sosial budaya dari suatu negara.

Referensi :
Digital Cultures by Glen Creeber and Royston Martin
Calhoun, Craig (ed.) (1992) Habermas and the Public Sphere. London: The MIT Press. Dahlgren, Peter and Sparks, Colin (1999) Communication and Citizenship: Journalism and the Public Sphere. London: Routledge. Fraser, Nancy (1992) Rethinking the public sphere: a contribution to the critique of actually existing democracy, in C. Calhoun (ed.) Habermas and the Public Sphere. London: The MIT Press. Habermas, Jurgen ([1989] 1992 Orig pub in 1989) The Structural Transformation of the Public Sphere: An Inquiry Into a Category of Bourgeois Society. Cambridge: Polity Press. Hacker, Kenneth et al. (eds) (2000) Digital Democracy. London: Sage Publications.

0 komentar:

Posting Komentar