Demokrasi di Era Digital
Michael
Saward mendefinisikan demokrasi adalah tindakan politik.
Dengan ini, dia menyiratkan bahwa tidak ada satu definisi universal atau model
demokrasi. Dengan demikian, penting untuk menunjukkan sejak awal bahwa semua
definisi dan semua model demokrasi dapat dipertanggungjawabkan. Bab ini hanya
berusaha untuk membangun definisi demokrasi yang bekerja untuk mengeksplorasi
perdebatan seputar media digital, terutama peran Internet dan telepon genggam
dalam penciptaan lingkungan publik yang demokratis. Demokrasi digital digunakan
di sini untuk merujuk pada 'kumpulan upaya untuk mempraktikkan demokrasi tanpa
batas waktu, ruang dan kondisi fisik lainnya.
Ruang Publik Tradisional
Media Tradisional
Dongeng
adalah salah satu media tradisional yang pernah popular di Indonesia. Pada
jaman dulu, kesempatan untuk mendengarkan dongeng tersebut selalu ada, karena
merupakan bagian dari kebudayaan lisan di Indonesia. Bagi para ibu mendongeng
merupakan cara berkomunikasi dengan putra-putri mereka, terutama untuk
menanamkan nilai-nilai sosial, yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Di berbagai
daerah di Indonesia, media komunikasi tradisional tampil dalam berbagai bentuk
dan sifat, sejalan dengan variasi kebudayaan yang ada di daerah-daerah itu. Misalnya, ma’bulo sibatang (kumpul bersama dalam sebuah
pondok bambu) di Sulawesi Selatan (Abdul Muis, 1984) dan selapanan
(peringatan pada hari ke-35 kelahiran) di Jawa Tengah. Di samping itu, terdapat
juga sebuah instrumen tradisional seperti kentongan yang masih banyak digunakan
di Jawa. Instrumen ini dapat digunakan untuk mengomunikasikan pesan-pesan yang
mengandung makna yang berbeda, seperti adanya kematian, kecelakaan, kebakaran,
pencurian dan sebagainya, kepada seluruh warga masyarakat desa, jika ia
dibunyikan dengan irama-irama tertentu.
Fungsi Media Tradisional
William
Boscon (dalam Nurudin, 2004) mengemukakan
fungsi-fungsi pokok folklor sebagai media tradisional adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai sistem proyeksi
Folklor
menjadi proyeksi angan-angan atau impian rakyat jelata, atau sebagai alat
pemuasan impian (wish fulfilment) masyarakat yang termanifestasikan dalam
bentuk stereotipe dongeng. Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan
Bawang Putih, cerita ini hanya rekaan tentang angan-angan seorang gadis desa
yang jujur, lugu, menerima apa adanya meskipun diperlakukan buruk oleh saudara
dan ibu tirinya, namun pada akhirnya berhasil menikah dengan seorang raja,
cerita ini mendidik masyarakat bahwa jika orang itu jujur, baik pada orang lain
dan sabar akan mendapat imbalan yang layak.
2.
Sebagai penguat adat
Cerita
Nyi Roro Kidul di daerah Yogyakarta dapat menguatkan adat (bahkan kekuasaan)
raja Mataram. Seseorang harus dihormati karena mempunyai kekuatan luar biasa
yang ditunjukkan dari kemapuannya memperistri ”makhluk halus”. Rakyat
tidak boleh menentang raja, sebaliknya rasa hormat rakyat pada pemimpinnya
harus dipelihara. Cerita ini masih diyakini masyarakat, terlihat ketika
masyarakat terlibat upacara labuhan (sesaji kepada makhluk halus) di Pantai Parang
Kusumo.
3.
Sebagai alat pendidik
Contohnya
adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, cerita ini mendidik masyarakat
bahwa jika orang itu jujur, baik pada orang lain dan sabar akan mendapat
imbalan yang layak.
4.
Sebagai alat paksaan dan
pengendalian sosial agar norma-norma masyarakat dipatuhi
Cerita
”katak yang congkak” dapat dimaknai sebai alat pemaksa dan pengendalian sosial
terhadap norma dan nilai masyarakat. Cerita ini menyindir kepada orang yang
banyak bicara namun sedikit kerja.
5.
Sifat kerakyatan bentuk kesenian ini
menunjukkan bahwa ia berakar pada kebudayaan rakyat yang hidup di lingkungannya
Pertunjukkan-pertunjukkan
semacam ini biasanya sangat komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat pedesaan. Dalam penyajiannya, pertunjukkan iniini biasanya diiringi
oleh musik daerah setempat (Direktorat Penerangan Rakyat, dalam Jahi, 1988).
Ranganath
(1976), menuturkan bahwa media tradisional itu akrab dengan massa khalayak,
kaya akan variasi, dengan segera tersedia, dan biayanya rendah. Ia disenangi
baik pria ataupun wanita dari berbagai kelompok umur. Secara tradisional media
ini dikenal sebagai pembawa tema. Disamping itu, ia memiliki potensi yang besar
bagi komunikasi persuasif, komunikasi tatap muka, dan umpan balik yang segera.
Ranganath juga memepercayai bahwa media tradisional dapat membawa
pesan-pesan modern.
Eapen
(dalam Jahi, 1988) menyatakan bahwa media ini secara komparatif murah. Ia tidak
perlu diimpor, karena milik komunitas. Di samping itu, media ini tidak akan
menimbulkan ancaman kolonialisme kebudayaan dan dominasi ideologi asing.
Terlebih lagi, kredibilitas lebih besar karana ia mempertunjukkan kebolehan
orang-orang setempat dan membawa pesan-pesan lokal, yang tidak berasal dari
pemerintah pusat. Media rakyat ini bersifat egaliter, sehingga dapat
menyalurkan pesan-pesan kerakyatan dengan lebih baik daripada surat kabar yang
bersifat elit, film, radio, dan televisi yang ada sekarang ini.
Sifat-sifat
umum media tradisional ini, antara lain mudah diterima, relevan dengan budaya
yang ada, menghibur, menggunakan bahasa lokal, memiliki unsur legitimasi,
fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengulangi pesan yang dibawanya, komunikasi
dua arah, dan sebagainya. Disssanayake (dalam Jahi,1988) menambahkan bahwa
media tradisional menggunakan ungkapan-ungkapan dan simbol-simbol yang mudah
dipahami oleh rakyat, dan mencapai sebagaian dari populasi yang berada di luar
jangkauan pengaruh media massa, dan yang menuntut partisipasi aktif dalam
proses komunikasi.
Ruang Publik Digital : Internet dan Ponsel
Internet
Pengertian
dari internet (interconnection networking) sendiri adalah jaringan
komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran
jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe
komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.
Terciptanya internet telah membawa
perubahan yang sangat berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Selain
itu, internet juga telah melahirkan dunia baru yang memiliki pola, corak
sekaligus karakteristik yang berbeda dengan dunia nyata.
Fasilitas-Fasilitas yang terdapat pada Internet
Internet yang sering disebut dengan
jagad raya informasi menyajikan sekian banyak fasilitas yang dapat dinikmati
oleh pengguna internet. Berikut ini beberapa fasilitas yang dapat dinikmati
oleh pengguna internet, antara lain :
1. WWW
World Wide Web atau yang sering disingkat dengan WWW merupakan
sebuah sistem yang terdapat pada internet dan bertugas melakukan pencarian
sekaligus pemberian informasi yang cepat dengan menggunakan teknologi
hypertext.
Untuk membuat hypertext, diciptakanlah sebuah bahasa pemrograman
yang disebut Hyper Text Markup Language (HTML). HTML berfungsi mengikat alamat
WWW atau file dalam sebuah dokumen yang biasanya ber-extention *.htm atau
*.html.
Untuk mengirimkan file tersebut, diperlukan peran dari protokol
pengiriman data yang spesifik yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). Selain
itu, untuk menemukan setiap hubungan hypertext diperlukanlah Uniform Resource
Locator (URL).
2. Email
Email merupakan surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan
diterima antar pengguna komputer. Email memungkinkan seseorang mengirimkan
pesan ke orang lainnya dengan waktu yang cepat, bahkan dalam hitungan detik.
Saat ini perkembangan email
sangatlah pesat, email tidak hanya berisi teks saja. Kita bisa melampirkan file
multimedia seperti gambar, foto, video bahkan animasi.
3. Mailing List
Mailing List atau yang sering disebut dengan milis merupakan
salah satu discussion group yang terdapat pada internet. Untuk menjadi anggota
sebuah milis, kita terlebih dahulu mengirimkan email ke subsription address dan
menunggu persetujuan dari moderator milis tersebut. Biasanya, anggota
dari milis saling bertukar informasi, pendapat, dan lain sebagainya.
4. BBS
Bulletin Board System atau yang biasa disingkat BBS merupakan
suatu pusat layanan informasi yang menyediakan berbagai macam informasi dari
berbagai bidang tertentu seperti bidang pendidikan, bisnis, sosial, teknologi
dan lain-lain.
Dengan menggunakan fasilitas ini, pengguna dapat bertukar
pikiran dengan pengguna lainnya pada topik tertentu. Biasanya, pengguna yang
mengakses BBS dapat mengunggah maupun mengunduh berita dari pengguna lain
dengan mudah.
5. Chatting
Chatting merupakan percakapan antara dua atau lebih pengguna
komputer secara realtime dengan memanfaatkan jaringan internet. Bagi pengguna
komputer yang telah melengkapi perangkat komputernya dengan webcam, maka mereka
dapat chatting dengan melihat wajah pengguna lain yang di ajak chatting
tersebut.
6. Newsgroup
Sama halnya dengan milis, newsgroup juga merupakan salah satu
discussion group yang ada di internet. Untuk mengakses suatu newsgrup,
diperlukan jaringan komputer khusus yang biasa disebut UseNet.
Umumnya, setiap newsgroup di atur berdasarkan satu topik umum
yang kemudian dibagi menjadi beberapa sub topik dibawahnya.
7. FTP
FTP atau File Transfer Protocol merupakan layanan internet untuk
melakukan transfer file antara pengguna komputer dengan suatu server di
internet. Jadi, kita bisa melakukan pengiriman (upload) atau menyalin
(download) sebuah file antara komputer kita dengan komputer lain yang terhubung
pada jaringan internet.
FTP umumnya dimanfaatkan sebagai wahana pendukung yang sangat
diperlukan untuk pertukaran maupun penyebarluasan sebuah file melalui jaringan
internet.
8. Gopher
Gopher merupakan protokol layer aplikasi TCP/ IP yang dirancang
khusus untuk keperluan distribusi, pencarian, maupun pengambilan dokumen
melalui jaringan internet.
· FUNGSI/MANFAAT INTERNET
Dibalik kemudahan dalam mengakses
internet, terdapat banyak manfaat yang akan kita peroleh sebagai pengguna
internet. Berikut beberapa fungsi/ manfaat dari penggunaan internet :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan
Dengan adanya internet, kita jadi lebih tahu mengenai berbagai
wawasan dan pengetahuan dari berbagai bidang dari seluruh dunia. Terutama bagi
pelajar, internet mempermudah mereka dalam mencari informasi yang berkaitan
dengan pelajaran mereka.
2. Komunikasi Menjadi Lebih Cepat
Perkembangan internet yang semakin menjadi-jadi membuat
komunikasi antar individu menjadi sangat mudah dan cepat. Kita juga dapat
berkomunikasi dengan orang luar negri sekalipun dengan biaya yang relatif
murah.
Selain itu, sudah banyak jejaring sosial seperti Facebook yang
digunakan pengguna internet untuk berkenalan dan menemukan teman baru di sana.
Tidak sedikit juga dari mereka yang ngobrol/ chatting dengan kerabat mereka
menggunakan jejaring sosial ini.
3. Mudahnya Belanja di Internet
Dengan meledaknya penggunaan internet, semakin banyak orang yang
tertarik melakukan belanja online. Saat ini, banyak orang yang lebih suka
belanja online karena sangat mudah dan efisien. Salah satu keuntungan
dari belanja online adalah kita tidak perlu keluar rumah untuk membeli item
yang kita butuhkan. Selain itu, ketika jam kerja sangat sibuk atau tidak
teratur, belanja online merupakan pilihan yang terbaik untuk membeli barang
tanpa harus menyita banyak waktu.
4. Internet sebagai Wahana Hiburan
Internet juga berperan sebagai "Penghibur" bagi anda
yang sedang gelisah atau galau memikirkan sesuatu. Anda bisa menghibur diri
dengan mengakses jejaring sosial, mendengarkan musik, streaming video atau main
game.
5. Memudahkan Mencari Lowongan Pekerjaan
Selain mudahnya mencari informasi di internet, anda juga dapat
mencari lowongan pekerjaan di internet dengan mudah. Internet telah menjadi
wadah tersendiri bagi anda untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah melalui
situs-situs yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan.
6. Pentingnya Internet dalam Dunia Bisnis
Mengingat internet dapat dimanfaatkan dalam segala bidang
termasuk dalam bidang bisnis, maka tak sedikit para pelaku bisnis menggunakan
internet demi menunjang bisnis mereka.
Banyak orang yang telah menemukan berbagai manfaat internet
untuk bisnis mereka. Bahkan ada yang dinamakan bisnis online dimana peran
internet sebagai bisnis utama.
Setelah membaca artikel berikut, saya harap pengetahuan anda
mengenai internet menjadi lebih luas lagi dan anda lebih bijak lagi dalam
memanfaatkan internet untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan.
Sepanjang sejarah perkotaan di
berbagai belahan dunia, ruang publik sebagai titik tumpu komunikasi manusia tak
pernah luput untuk disediakan. Jalan, plaza, lapangan, alun-alun, dan berbagai
bentuk ruang interaksi manusia lainnya menjadi karakter penting dalam kehidupan
sosial perkotaan. Bahkan, hingga sekarang pemerintah kota masih berlomba
menyediakan ruang publik yang interaktif dan hidup untuk mewadahi aktifitas
warganya. Namun, ruang publik tersebut kini dianggap kuno apabila tidak
menyediakan akses untuk internet.
Internet telah lama diidentifikasi
sebagai agora (ruang publik dalam budaya politik Yunani). Di
dalamnya, pengguna menemukan cara baru untuk berinteraksi dan mendiskusikan
berbagai hal termasuk diantaranya ekonomi, politik, sosial, bahkan gosip
picisan. Konektifitas universal memungkinkan internet dapat diakses oleh
siapapun dan dimanapun.
Pergeseran fungsi ruang telah
dimulai sejak penemuan telegraf morse pada tahun 1840-an. Sejak ditemukannya
alat tersebut, tempat-tempat terpencil yang sulit dijangkau, dapat dicapai
tanpa melakukan mobilitas melalui komunikasi tanpa tatap muka. Kebutuhan akan
bersosialisasi dapat terpenuhi seiring pesatnya perkembangan teknologi digital
media yang terus berkembang. Ruang publik kini telah bertransformasi menjadi
ruang publik digital. Gambar berikut akan menjelaskan : “berinteraksi”, “interaksi” dengan dunia masing-masing.
Orang-orang tersebut melakukan interaksi melalui media digital. Bahkan dua
orang yang duduk bersebelahan tidak saling berkomunikasi, melainkan sibuk
melakukan interaksi sosial dengan orang-orang di luar ruang publik tersebut.
Tapi bukan mustahil suatu saat akan
terjadi hal yang sama. Sebelum kiamat ruang publik terjadi, maka dalam
perancangan ruang publik perlu diperhatikan bahwa perlu adanya penyediaan
sarana yang atraktif untuk meningkatkan minat masyarakat berinteraksi langsung
dalam ruang publik. Selain faktor kenyamanan yang menjadi faktor utama yang
mendorong orang melakukan kegiatan di ruang publik, sarana-sarana interaktif
yang mewadahi aktifitas masyarakat perlu disediakan. Bukan hanya bangku taman,
pohon yang rindang, melainkan juga sarana olahraga dan bermain untuk lebih
menghidupkan interaksi langsung pengguna ruang publik.
Ponsel dan demokrasi partisipatoris
Ponsel terbukti menonjol dalam
demokrasi partisipatif sebagai gadget suara, bahkan di negara-negara LDC
(negara-negara terbelakang) Afrika. Menurut Kristof Nyiri (2004), orang
menggunakan teknologi ponsel untuk mengekspresikan diri pada isu-isu penting
yang berkaitan dengan keadilan global atau bahkan masalah lokal yang
mempengaruhi pembangunan nasional. Mereka berbicara, berbagi pesan teks dan
email untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang isu-isu penting yang
menjadi perhatian nasional seperti pemilihan umum, referendum, pemogokan
nasional dan pekerja. Mobinet Index, sebuah studi AT Keaney dan University of
Cambridge, berpendapat bahwa pada tahun 2004, sekitar 49 persen pengguna ponsel
di dunia memiliki mobile Internet dan sekitar 75 persen menggunakan layanan
data mobile seperti email, berita dan layanan pesan singkat (SMS).
Sekali lagi, masyarakat sipil
sebagai ajang perdebatan telah diperkuat dengan munculnya komunikasi bergerak.
Di negara-negara yang penuh dengan pembatasan hukum pada media massa, ponsel
semakin banyak digunakan untuk jaringan dan mobilisasi oleh kelompok masyarakat.
Jurnalisme, sebuah profesi yang dipandang sebagian besar sebagai lambang ruang
publik, membuat penggunaan teknologi mobile secara ekstensif untuk memperluas
dan memperluas potensi diskursifnya melalui berbagai cara yang tersedia melalui
layanan data dan email teknologi mobile. Untuk membahas potensi ponsel yang
demokratis dan interaktif, penting untuk garis besar fungsi ponsel dan kegunaan
potensinya.
Fungsi telepon selular terdiri dari, antara
lain, membuat dan menerima panggilan suara atau video, SMS (juga disebut bahasa
Inggris 'texting') mobile Internet, radio, televisi, faks (jika terhubung ke
komputer), jelajah otomatis, pengalihan panggilan dan digital kamera. Pesan
teks biasanya dilakukan secara mobile ke mobile, namun di beberapa negara
bahkan di Afrika, seseorang juga bisa 'tekskan' telepon telepon tidak tetap,
komputer atau televisi. Internet mobile penuh memungkinkan pengguna ponsel
untuk berselancar mencari informasi, mengirim dan menerima email dan mengakses
media berbasis online lainnya yang menyediakan berita. Konvergensi ponsel
dengan media lain seperti Internet dan radio menciptakan harapan yang lebih besar
untuk potensi ruang publiknya, namun perlu dibayangkan, fungsi ini tidak
berguna bagi dirinya sendiri.
Kemampuan mereka untuk menciptakan
percakapan demokratis di antara warga negara dan antara penguasa dan penguasa,
tidak hanya bergantung pada kemampuan masyarakat untuk menggunakannya, tetapi
juga pada rezim politik, regulasi, teknologi dan sosial budaya dari suatu
negara.
Referensi
:
Digital
Cultures by Glen Creeber and Royston Martin
Calhoun,
Craig (ed.) (1992) Habermas and the Public Sphere. London: The MIT Press.
Dahlgren, Peter and Sparks, Colin (1999) Communication and Citizenship:
Journalism and the Public Sphere. London: Routledge. Fraser, Nancy (1992)
Rethinking the public sphere: a contribution to the critique of actually
existing democracy, in C. Calhoun (ed.) Habermas and the Public Sphere. London:
The MIT Press. Habermas, Jurgen ([1989] 1992 Orig pub in 1989) The Structural Transformation
of the Public Sphere: An Inquiry Into a Category of Bourgeois Society.
Cambridge: Polity Press. Hacker, Kenneth et al. (eds) (2000) Digital Democracy.
London: Sage Publications.
0 komentar:
Posting Komentar