Kamis, 12 Januari 2017

Perbedaan MP3 dan FLAC

Apa itu MP3 ?


MP3 merupakan singkatan dari MPEG-1 Audio Layer 3 atau MPEG-2 audio layer 3 dan memiliki ekstensi .mp3. MP3 merupakan format audio Moving Picture Expert Group, dimana salah satu developer yang menonjol dalam grup itu adalah Fraunhofer Society. Menurut Wikipedia, dasar dari komresi MP3 sudah dikembangkan sejak jauh-jauh hari yaitu sejak tahun 1980-an, namun pada tahun 1995 format ini resmi dirilis.
Prinsip dari komresi pada file MP3 adalah dengan menghilangkan frekuensi-frekuensi suara yang tidak dijangkau oleh pendengaran, dengan demikian ukuran file dapat ditekan serendah mungkin tanpa mengurangin kualitas suara yang diterima oleh telinga kita secara drstis. Hal ini dinamakan dengan psychoacoustic.
Sebagai format audio, ane yakin 99% player multimedia di dunia mensupport format yang satu ini. Bahkan ane yakin kalian yang membaca blog ini format audionya pasti MP3 :D
Kualitas tertinggi pada file MP3 mempunyai bitrate 320kbps. Secara umum, kualitas dari sebuah MP3 memang ditentukan oleh besarnya bitrate ini. Semakin besar bitrate, semakin bagus pula kualitas lagu tersebut dan semakin besar pula ukurannya.
Alternatif lossy format selain MP3 sendiri terhitung banyak, antara lain AAC, M4A, OGG, dsb.

Keuntungan : Mempunyai ukuran yang relative kecil, memiliki Fitur tambahan (Volume normalization + Replay Gain).
Kerugian : Sebagian data hilang dalam kompresi.

Apa itu FLAC ?


FLAC adalah singkatan dari Free Lossless Audio Codec dimana filenya berekstensi .flac. Format audio ini pada awalnya dikembangkan oleh Josh Coalson, dimana pada tahun 2033 pengembangnya berpindah ke bawah naungan Xiph.org Foundation. Format ini pertama kali dirilis ke public pada tahun 2001, dan mencapai stable release pada versi 1.2.1 di tahun 2007. Satu hal yang umumnya pengguna awam ‘kagetkan’ dari file FLAC ini ialah ukurannya file yang besar. Bisa dibilang rata-rata ukuran file FLAC memang besar, tapi bila dibandingkan dengan format lossless audio sendiri terbilang rata-rata.
Keuntungan utama dari kompresi FLAC (dan format lossless lain secara umum) adalah "Virtually exact copy of CD". Jadi, apabila ente nge-rip CD agan ke format FLAC ini, file FLAC yang ente dapatkan akan bersuara sama persis seperti bila agan memutar sebuah CD fisik, keren kan? Jadi, begitu ente meng-unzip file itu, barulah Ente akan mendapat isi yang sebenarnya, dalam hal ini adalah lagu itu sendiri. Kira-kira begitulah cara kerja format FLAC ini 
Jika FLAC adalah format audio yang mempunyai reproduksi suara yang 'perfect', maka dibutuhkan pula 'perfect equipment' untuk mengeluarkan potensi terbaik dari lagu FLAC ente, misalnya dengan penggunaan spaker Hi-Fi, Headphone kelas atas, DAC, dsb. Hal ini lebih karena jika menggunakan perlatan-peralatan yang 'biasa-biasa' saja, maka mantapnya sebuah file FLAC relatif tidak terasa. Biasanya para audiophile-lah yang mengejar kesempurnaan menikmati musik seperti ini.
Untuk memutar FLAC pada laptop/komputer kebanyakan player yang ada sekarang ini sudah mendukung FLAC, namun beberapa yang katanya recommended adalah foobar 2000, AIMP Player, dan MediaMonkey.
Playback support untuk FLAC sendiri kini juga semakin meluas, salah satu yang paling menonjol adalah native support bagi format FLAC pada smartphone-smartphone ber-OS Android, yaitu semenjak rilis Android 3.1 Honeycomb. Dan karena berbagai kelebihan inilah, kini FLAC juga semakin populer di kalangan studio dan label rekaman. 

Lalu bagaimana cara mendapat file FLAC ini? Gampang! Kalo ente punya CD, tinggal rip aja langsung dari CD tersebut dengan program ripper/converter favorit agan karena encoder untuk FLAC ini juga gratis kok. Beberapa progam yang populer dipake buat nge-rip CD > FLAC antara lain Exact Audio Copy. Selain dengan nge-rip sendiri, ente juga bisa beli langsung ke situs-situs yang menyediakan format FLAC, macem HDtracks.com atau Qobuz.com. Tapi kalo mau yang lebih simpel, tinggal tanya ke om gugel dengan tambahan FLAC di belakang keyword.

Alternatif lossless audio selain FLAC antara lain adalah WAV, WMA lossless, dan ALAC.

Keuntungan : Nikmati lagu yg sesungguhnya, *new* Support Hi-Res Audio, Decoding cepat, Open-source, Support tagging, Ekosistem yang lebih besar dibanding format lossless lainnya.


Kerugian : Ukuran file besar, Membutuhkan equipment yg optimum



Ayo, mau beralih ke FLAC atau masih menetap di MP3 ? sedang masa peralihan ke FLAC. hehehe


sumber

0 komentar:

Posting Komentar