MAKALAH
ILMU
SOSIAL DASAR
Dampak
Penerapan Teknologi dan Kemiskinan
Disusun
oleh :
Yanggi
Yulianto
57416718
Universitas
Gunadarma
Fakultas
Teknologi Industri
Teknik
Informatika
2016
Kata
Pengantar
Puji dan syukur
saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia- Nya
saya dapat menyelesaikan makalah tentang Dampak Penerapan Teknologi dan
Kemiskinan ini dengan baik meskipun masih terdapat banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Emilianshah Banowo,
S.SOS.,MM selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma yang
telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kemiskinan, Dampak Positif dan Negatif
IPTEK serta Pengaruh IPTEK terhadap Kemiskinan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya
mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
Depok, 10 Januari 2017
Penyusun,
Yanggi Yulianto
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering
dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini dapat dirasakan dampaknya melalui
kebijakan-kebijakan pembangunan dalam lingkungan masyarakat yang pada
hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi kemanusiaan.
Hal demikian ini tidak luput dari falsafah mengenai pembangunannya itu sendiri,
dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang
kuat dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadang
harus dibayar lebih mahal.
Pembangunan ekonomi yang kurang merata
menyebabkan masih banyak masyarakat miskin yang belum menikmati ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang di negeri ini.
Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral
dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdakaan
bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan
makmur.
1.2 Tujuan Penulisan
Untuk
mengetahui dan memahami definisi ilmu pengetahuan, teknologi, kemiskinan dan
Dampak Positif dan Negatif serta Pengaruh Ilmu Teknologi terhadap Kemiskinan.
1.3 Metode Penulisan
Penulisan
makalah ini dilakukan dengan menjelajahi internet.
1.4 Manfaat Penulisan
Bab
II
PEMBAHASAN
2.1
Ilmu Pengetahuan
Ilmu
Pengetahuan berasal dari dua kata, yaitu “ilmu” dan “pengetahuan” yang
masing-masing memiliki arti tersendiri. Keseluruhannya telah lama dipersoalkan
oleh ahli filsafat seperti socrates, plato, dan aristoteles dimana teori ilmu
pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat. Oleh J.P Farrier dalam
institutes of metaphiscs (1854), pemikiran tentang teori pengetahuan itu
disebut ”epistemologi” (episteme = pengetahuan, logos = pembicaraan/ilmu).
2.2
Teknologi
Istilah
‘teknologi’ dalam bahasa Inggris: technology telah berubah secara signifikan
selama 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidak umum dalam
bahasa Inggris, dan biasanya mengacu pada penggambaran atau seni terapan
penilaian. Istilah ini sering dikaitkan dengan pendidikan teknis,
seperti Massachusetts Institute of Technology (didirikan pada tahun 1861).
Istilah technology mulai
menonjol pada abad ke-20 bersama dengan berlalunya Kedua Revolusi Industri.
Memahami perubahan technology pada
awal abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein
Veblen, menerjemahkan ide-ide dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology .
Dalam bahasa-bahasa Eropa Jerman dan lain-lain, ada perbedaan antara Technik
dan Technologie, yang nihil dalam bahasa Inggris, sebagai istilah umumnya
diterjemahkan sebagai technology.
2.3
Kemiskinan
Kemiskinan menurut Friedman (1979),
ketimpangan kemiskinan kesempatan untuk merumuskan kekuatan dasar dari sosial,
yang meliptui: asset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan), sumber keuangan
(pendapatan dan kredit yang memadai), organisiasi dapat dimanfaatkan untuk
mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial sosial politik untuk mendapatkan
pekerjaan yang dilakukan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang
memadai dan informasi yang berguna.
Kemiskinan menjadi suatu
kebudayaan (culture of poverty), yang mempunyai struktur way of life yang telah
menjadi turun temurun melalui keluarga. Kemiskinan yang membudaya itu
disebabkan oleh proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi
dari feodalisme ke kapitalisme, dan perubahan teknologi yang sangat pesat.
.
2.4
Dampak Positif dan Negatif IPTEK
Saat ini
IPTEK telah berkembangan sangat pesat/cepat. Dapat dilihat dari semakin
banyaknya bermunculan berbagai macam teknologi canggih yang dapat membantu aktifitas
dalam kehidupan manusia. dengan semakin berkembangannya IPTEK itu sendiri,
sehingga menimbulkan efek negatif dan positif, seperti misalnya:
Sisi positifnya seperti:
- Dapat
meringankan dan mempermudah berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
- Dapat
membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat dan mudah.
- Dapat
mengurangi pemakaian bahan-bahan alami yang semakin kesini semakin langka.
- IPTEK
juga membawa manusia kearah lebih maju dan modern
Dan Sisi negatif seperti:
- Dapat
merusak moral, dimana Internet menjadi media IPTEK yang dapat mempengaruhi
moral dari seseorang. Seperti misalnya konten yang berbau negatif dan yang
lainnya.
- Dapat
menimbulkan polusi. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan banyak
dimanfaatkan. Akan tetapi disamping itu banyak sekali polusi pencemaran
yang dihasilkan dari perkembangan IPTEK itu sendiri.
- Dapat
membuat orang semakin malas, karena IPTEK memiliki tujuan untuk
mempermudah & memanjakan manusia. Jadi manusia akan semakin malas
sebab sudah ada teknologi yang dapat menggantikan dirinya bekerja.
2.5
Pengaruh IPTEK terhadap Kemiskinan
Penerapan IPTEK dalam pembangunan telah meningkatkan
kehidupan masyarakat dan memajukan kehidupan bangsa dan Negara di berbagai sektor.
Namun , harus disadari bahwa di balik semua itu ada dampak-dampak negatifnya
bagi lingkungan hidup. Yang dimaksud lingkungan hidup dalam hal ini adalah
menyangkut lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya.
Lingkungan alam adalah kondisi alam baik yang organik maupun anorganik (
tumbuh-tumbuhan, binatang, air, tanah, batuan, dan udara). Adapun lingkungan
sosial adalah semua manusia yang ada di sekitarnya, baik perorangan maupun
kelompok (misalnya : keluarga, teman, dan tetangga). Kemudian menyangkut
lingkungan budaya, yakni hal-hal yang berkaitan dengan karya cipta dan hasil
perbuatan atau tingkah laku manusia, misalnya yang menyangkut gagasan, norma,
kepercayaan, adat istiadat, pakaian, dan rumah.
“Siapa
yang menguasai teknologi, maka ia akan menguasai dunia” Maksud dari pepatah di
atas adalah siapapun orang yang dapat memanfaatkan adanya teknologi dalam
berbagai bidang kehidupan, maka derajat orang tersebut akan berada di atas,dan
dapat melakukan apapun sesuai dengan kehendaknya demi tercapai apa yang yang
diinginkan orang tersebut.
Dalam perkembangannya iptek mulai dimanfaatkan dan
diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam bidang
kesehatan, teknologi, perhubungan dan arsitektur, industri, dll.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya iptek berdampak
positif dan negatif. Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan
untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia. Namun dampak negatifnya, akan
berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari
dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan,
apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang
timbul. Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan
penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada
masalah kemiskinan:
1.
Kesenjangan sosial
Perkembangan industri dapat
meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga
dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncul lah kelompok
masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga
kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai
teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan
yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan
sosial dan kerawanan keamanan.
2.
Kerusakan lingkungan alam.
Akibat dari semakin meningkatnya
jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan
kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul
kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam
yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut
akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup
tersebut antara lain :
·
Kemerosotan kualitas dan kuantitas
sumber daya alam : merosotnya kualitas dan kuantitas SDA yang berlebihan
melampaui kemampuan, sehingga alam akan sulit dipulihkan. Perkembangan iptek
dipacu untuk mengejar keuntungan dan kesejahteraan diri manusia itu sendiri.
Hal ini telah mendorong berbagai praktek teknologi yang mengeksploitasi SDA
secara kurang bertanggung jawab karena semata-mata untuk kemewahan. Akibatnya
SDA kita menjadi menipis. Kualitas SDA yang mengalami kemunduran cukup parah
adalah sumber daya air. Di berbagai wilayah, baik air tawar maupun air laut
milai mengalami pencemaran karena tercampur dengan logam berat, bakteri dll.
Sumber air tanah juga mulai tercemar oleh campuran air laut. Contohnya air di
Jakarta sudah meresap sejauh 5-8 km dari pantai.
·
Pencemaran pada berbagai SDA telah
menurunkan fungsi dari sumber daya alam seperti air, udara, tanah dan bahan
makanan. Pencemaran ini di sebabkan oleh limbah, terutama dari kawasan
industri. Pencemaran yang paling dikhawatirkan adalah penggunaan bahan kimia
yang berbahaya seperti industri pestisida dan timbulnya limbah B3 (bahan racun
berbahaya) dari kawasan industri. Apabila keadaan ini terus-menerus berlangsung
maka akan timbul permasalahan yang baru, yang dapat berakibat fatal pada
lingkungan khususnya manusia. Bukan hanya kemiskinan yang ditimbulkan namun
juga tingkat kematian yang akan semakin meningkat, akibat dari peurunan fungsi
SDA.
·
Meningkatnya lapisan gas CO2 dan
kenaikan suhu bumi : Akibat adanya efek rumah kaca, menyebabkan lapisan gas CO2
menebal di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari pengunaan energi
minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi bisa berakibat
meningkatnya suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karen aitu, bumi menjadi
sangat panas, dan hal tersebut dapat menimbulkan kebakaran hutan di Indonesia,
karena notabene Indonesia banyak terdapat hutan. Akibat dari kebakaran hutan
tentu saja sangat berdampak pada lingkungan, pencemaran udara, serta semakin
menipisnya SDA, khususnya hutan di Indonesia. Hal ini tentu saja akan
mempengaruhi, Indonesia yang dulunya merupakan negara yang kaya akan hutan dan
hasil-hasil di dalamnya, maka lama-kelamaan akan menjadi negara miskin. Dan
pastinya rakyatlah yang akan menanggung kemiskinan tersebut.
·
Adanya hujan asam : Industri, khususnya
pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan penggunaan energi minyak,
batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton SO2,NO2 dan CO2. hal ini akan
berakibat turun hujan asam . air hujan dengan kadar keasaman yang tinggi akan
merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam (jembatan, dan rel kerata api).
Bahkan kerusakan pada bangunan dari beton dan marmer menjadi cepat rusak.
Apabila hal ini terjadi tanpa ada tindak lanjut dari pemerintah atau pihak yang
terkait, maka akan timbul berbagai masalah baru.akibat dari rusaknya jembatan
misalnya akan memutus akses jalan dan jalur distribusi barang dan jasa ke
masyarakat. Tentu saja masyarakat akan kekurangan berbagai bahan kebutuhan baik
barang maupun jasa, hal ini akan merembet pada masalah kemiskinan.
3.
Kekhawatiran manusia terhadap
persenjataan kimia dan nuklir
Perkembangan IPTEK tidak menutup
kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia
dan biologi serta nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh
nyata adalah perang Irak dengan Amerika Serikat pada tahun 2003, yang banyak
menggunakan kecanggihan teknologi nuklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan
hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
4.
Kenakalan remaja, Kriminalitas.
Perkembangan dan penerapan IPTEK
telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai media, setiap orang
termasuk para remaja mudah terkena pengaruh nilai budaya lain, termasuk tingkah
laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah
satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada
umumnya. Muncul lah kenakalan remaja, antara lain karena adanya pengaruh dari
luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga dengan
berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari pengaruh media
massa.
5.
Kriminalitas, pengangguran dan
kemiskinan.
Akibat dari berkembangnya IPTEK
dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah
kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan.
Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum
sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia
yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam
kegiatan industri, maka industri lebih banyak menggunakan mesin-mesin canggih
daripada tenaga manusia. Maka terjadilah PHK besar-besaran, akibatnya banyak
pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan baik barang maupun
jasa, karena tidak mempunyai pekerjaan lagi maka banyak orang mengambil jalan
pintas untuk memenuhi kebutuhannya / melakukan tindak kriminal (merampok,
mencopet, dan tindakan merampas lainnya).
Bab III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang
diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu,
ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika
(kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap
sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan
ajaran agama.
3.2
Saran
Gunakanlah
teknologi dengan bijak dan terapkan ilmu pengetahuan yang baik dan benar,
sehingga dapat bermanfaat untuk orang di sekitar.
Daftar
Pustaka
Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar, edisi kedua cetakan pertama, Gunadarma, 1997.
0 komentar:
Posting Komentar