1. Terdapat
3 jenis kriptografi, jelaskan masing-masing jenis kriptografi secara singkat
Jawab:
Ada tiga jenis kriptografi, yaitu:
a. Kriptografi Simetris
Kriptografi Simetris adalah
Kode Hill atau lebih dikenal dengan Hill cipher merupakan salah satu algoritma
kriptografi kunci simetris. Teknik kriptografi ini diciptakan dengan maksud
untuk dapat menciptakan cipher yang tidak dapat dipecahkan menggunakanteknik
analisis frekuensi.
b.
Kriptografi Asimetris
Algoritma asimetris,
sering juga disebut dengan algoritma kunci publik atausandi kunci publik,
menggunakan dua jenis kunci, yaitu kunci publik (public key) dan kunci rahasia
(secret key). Kunci publik merupakan kunci yang digunakan untuk mengenkripsi
pesan. Sedangkan kunci rahasia digunakan
untuk mendekripsi pesan.
c.
Kriptografi Hibrid
Kriptografi Hibrid ini
menggabungkan antar kriptografi simetris dan asimetris, permasalahan yang menarik pada bidang kemanan informasi adalah
adanya trade off antara kecepatan dengan kenyamanan. Semakin aman semakin tidak
nyaman, berlaku juga sebaliknya semakin nyaman semakin tidak aman. Kriptografi
hibrida sering dipakai karena memanfaatkan keunggulan kecepatan pemrosesan data
oleh algoritma simetrik dan kemudahan transfer kunci menggunakan algoritma
asimetrik.
2. Berikan
contoh kriptografi untuk jenis simetris
Jawab:
Contoh dari
algoritma kriptografi simetris adalah Cipher Permutasi, Cipher Substitusi,
Cipher Hill, OTP, RC6, Twofish, Magenta, FEAL, SAFER, LOKI, CAST, Rijndael
(AES), Blowfish, GOST, A5, Kasumi, DES dan IDEA.
3. Uraikan
dengan jelas, satu contoh pemakaian kriptografi pada kehidupan sehari hari
Jawab:
Salah
satu pemakaian kriptografi dalam kehidupan sehari-hari ialah transaksi lewat
Anjungan Tunai Mandiri(ATM) seperti yang telah diketahui hamper setiap orang
diseluruh dunia melakukan transaksi melalui mesin ATM dibawah ini merupakan
uraian singkat .
Transaksi
lewat Anjungan Tunai mandiri (ATM)
· Anjungan Tunai
Mandiri atau Automatic Teller Machine (ATM) digunakan nasabah bank untuk
melakukan transaski perbankan. Utamanya, kegunaan ATM adalah untuk menarik uang
secara tunai (cash withdrawal), namun saat ini ATM juga digunakan untuk
transfer uang (pemindahbukuan), mengecek saldo, membayar tagihan kartu ponsel,
membeli tiket kereta api, dan sebagainya.
· Transaksi lewat
ATM memerlukan kartu magnetik (disebut juga kartu ATM) yang terbuat dari
plastik dan kode PIN (Personal Information Number) yang berasosiasi
dengan kartu tersebut.
· PIN terdiri dari 4
angka yang harus dijaga kerahasiannya oleh pemilik kartu ATM, sebab orang lain
yang mengetahui PIN dapat menggunakan kartu ATM yang dicuri atau hilang untuk
melakukan penarikan uang.
· PIN digunakan
untuk memverifikasi kartu yang dimasukkan oleh nasabah di ATM. Proses
verifikasi dilakukan di komputer pusat (host) bank, oleh karena itu
harus ada komunikasi dua arah antara ATM
dan komputer host. ATM mengirim PIN dan informasi tambahan pada
kartu ke komputer host, host melakukan verifikasi dengan cara
membandingkan PIN yang di-entry-kan oleh nasabah dengan PIN yang
disimpan di dalam basisdata komputer host, lalu mengirimkan pesan
tanggapan ke ATM yang menyatakan apakah transaksi dapat dilanjutkan atau
ditolak.
· Selama transmisi
dari ATM ke komputer host, PIN harus dilindungi dari penyadapan oleh orang yang tidak berhak.
· Bentuk
perlindungan yang dilakukan selama transmisi adalah dengan mengenkripsikan PIN.
Di sisi bank, PIN yang disimpan di dalam basisdata juga dienkripsi.
· Algoritma enkripsi
yang digunakan adalah DES dengan mode ECB. Karena DES bekerja dengan
mengenkripsikan blok 64-bit, maka PIN yang hanya terdiri dari 4 angka (32 bit)
harus ditambah dengan padding bits sehingga panjangnya menjadi 64
bit. Padding bits yang
ditambahkan berbeda-beda untuk setiap PIN, bergantung pada informasi tambahan
pada setiap kartu ATM-nya.
· Karena panjang PIN
hanya 4 angka, maka peluang ditebak sangat besar. Seseorang yang memperoleh
kartu ATM curian atau hilang dapat mencoba semua kemungkinan kode PIN yang
mungkin, sebab hanya ada 10 ´ 10 ´ 10 ´ 10 = 10.000 kemungkinan kode PIN 4-angka.
Untuk mengatasi masalah ini, maka kebanyakan ATM hanya membolehkan peng-entry-an
PIN maksimum 3 kali, jika 3 kali tetap salah maka ATM akan ‘menelan’ kartu ATM.
Masalah ini juga menunjukkan bahwa kriptografi tidak selalu dapat menyelesaikan
masalah keamanan data.
0 komentar:
Posting Komentar