Sumber Daya
Manusia
Menurut Sonny
Sumarsono (2003) Sumber Daya Manusia (human recources) memiliki dua arti yang
berbeda di antara adalah pertama, merupakan suatu usaha kerja atau jasa yang
memang di berikan dengan tujuan dalam melakukan proses produksi. Dengan kata
lain SDM adalah kualitas usaha yang di lakukan oleh seseorang dalam jangka
waktu yang telah di tentukan agar menghasilkan barang atau jasa. Kemudian yang
kedua adalah SDM masih terkait dengan hal yang pertama dimana manusia yang mampu
bekerja kemudian menghasilka sebuah jasa dari usaha kerjanya tersebut. Bisa
bekerja artinya mampu melakukan berbagai kegiatan yang memiliki nilai ekonomis
atau kata lain adalah suatu kegiatan tersebut yang bisa menghasilkan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan serta masyarakat.
Pengertian dan Bentuk-bentuk Struktur
Organisasi
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam
manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh organisasi.
Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan, pengaturan orang
maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya kepada individu ataupun unit
tertentu untuk menjalankannya sehingga diperlukan penyusunan struktur
organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi setiap bagian dan sifat hubungan
antara bagian-bagian tersebut. Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan Struktur
Organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap
memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran organisasi
yang ditetapkan. Secara definisi, yang dimaksud dengan Struktur Organisasi menurut Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan
pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan
individual maupun kelompok.
Bentuk-bentuk
Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk
Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri
dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional
(berdasarkan produk/pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.
Struktur
Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi
Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi
yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk
Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya
seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia.
Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan
dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat
untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan
beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat
menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar
unit kerja.
Contoh
Struktur Organisasi Fungsional
Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan
Penting untuk mendefinisikan perbedaan
antara deskripsi dan spesifikasi pekerjaan secara akurat agar sesuai dengan
orang yang tepat di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Ini membantu
pemberi kerja dan karyawan memahami apa yang sebenarnya perlu disampaikan dan
bagaimana caranya. Deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan adalah bagian
penting dari informasi analisis pekerjaan. Memahaminya dengan jelas dan akurat
membantu organisasi dan pekerja mengatasi banyak tantangan saat sedang
menjalankan organisasi. Meskipun mempersiapkan deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan bukan persyaratan hukum, namun memainkan peran penting
dalam mendapatkan hasil yang diinginkan.
Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan mencakup data dasar
terkait pekerjaan yang berguna untuk mengiklankan pekerjaan tertentu dan
menarik banyak orang. Ini mencakup informasi seperti jabatan, lokasi pekerjaan,
pelaporan kepada dan karyawan, ringkasan pekerjaan, sifat dan tujuan pekerjaan,
tugas dan tugas yang harus dilakukan, kondisi kerja, mesin, alat dan peralatan
yang akan digunakan oleh calon pekerja dan bahaya yang terlibat di dalamnya.
Tujuan deskripsi pekerjaan adalah sebagai berikut:
- Tujuan utama deskripsi pekerjaan adalah untuk mengumpulkan data terkait pekerjaan agar dapat beriklan untuk pekerjaan tertentu. Ini membantu dalam menarik, menargetkan, merekrut, dan memilih kandidat yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.
- Menentukan apa yang perlu disampaikan dalam suatu pekerjaan tertentu. Ini mengklarifikasi apa yang seharusnya dilakukan karyawan jika dipilih untuk lowongan pekerjaan tertentu.
- Memberi staf rekrutmen pandangan yang jelas calon seperti apa yang dibutuhkan oleh departemen atau divisi tertentu untuk melakukan tugas atau pekerjaan tertentu.
- Menjelaskan siapa yang akan melaporkan kepada siapa.
Spesifikasi pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan adalah pernyataan
tertulis tentang kualifikasi pendidikan, kualitas spesifik, tingkat pengalaman,
fisik, emosi, keterampilan teknis dan komunikasi yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan, tanggung jawab yang terlibat dalam pekerjaan dan
tuntutan sensorik yang tidak biasa lainnya. Ini juga mencakup kesehatan umum,
kesehatan mental, kecerdasan, bakat, memori, penilaian, keterampilan
kepemimpinan, kemampuan emosional, kemampuan beradaptasi, fleksibilitas,
nilai-nilai dan etika, sopan santun dan kreativitas, dan lainnya.
Tujuan spesifikasi pekerjaan berdasarkan
deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan membantu kandidat menganalisis
apakah memenuhi syarat untuk melamar lowongan pekerjaan tertentu atau tidak. Membantu
merekrut tim dari suatu organisasi untuk memahami tingkat kualifikasi,
kualitas, dan karakteristik apa yang harus ada dalam diri seorang kandidat
untuk membuatnya memenuhi syarat untuk pembukaan pekerjaan. Memberikan
informasi terperinci tentang pekerjaan apa pun termasuk tanggung jawab
pekerjaan, keterampilan teknis dan fisik yang diinginkan, kemampuan percakapan,
dan banyak lagi. Membantu untuk memberikan pilihan calon yang paling tepat
untuk pekerjaan tertentu.
Keduanya, baik deskripsi maupun
spesifikasi pekerjaan merupakan bagian yang terintegrasi dalam analisis
pekerjaan. Keduanya mendefinisikan pekerjaan sepenuhnya dan membimbing pemberi
kerja dan karyawan tentang cara melakukan seluruh proses rekrutmen dan seleksi.
Kedua data ini sangat relevan untuk menciptakan kesesuaian yang tepat antara
pekerjaan dan bakat, mengevaluasi kinerja dan menganalisis kebutuhan pelatihan
dan mengukur nilai pekerjaan tertentu.
Perbedaan Job Deskripsi dan Job Spesifikasi Beserta
Contohnya
Sebagai seorang pencari kerja tentu anda
pernah merasa bingung dengan informasi lowongan kerja yang diberikan oleh
perusahaan pencari kerja, entah itu informasi yang didapatkan melalui media
cetak ataupun melalui media online seperti situs pencari kerja. Terkadang
perusahaan atau tim HR yang memasang iklan lowongan kerja sering kali membuat
informasi mengenai mengenai job description dan job specification yang
membingungkan bagi setiap orang yang membacanya.
Setiap perusahaan biasanya memiliki
seorang pekerja yang tugasnya melakukan rekruitmen kepada calon karyawan baru,
bagian ini biasanya dipegang oleh HRD. Ketika HRD diperusahaan tersebut
memberikan informasi yang salah mengenai lowongan pekerjaan tentu saja akan
membuang waktu dan tenaga baik itu bagi HRD maupun calon karyawan.
Sebagai calon karyawan sekaligus pencari
kerja, tentunya anda harus bisa memahami perbedaan job description dan job
specification dengan baik. Dengan memahami job deskripsi dan job
spesifikasi, anda dapat memahami dan menganalisa bagaimana kira-kira tugas yang
akan anda kerjakan dan bagaimana kesulitan dari pekerjaan tersebut. Pada
dasarnya arti dari job description dan job specification adalah
dua hal yang berbeda.
Pengertian job description (job deskripsi)
Job description (jobdesc) adalah sebuah bagian atau catatan yang
menjelaskan dan memberikan gambaran secara umum tentang pekerjaan yang akan
dilakukan. Dengan kata lain job description berfungsi untuk menjelaskan
bagaimana tugas, tanggung jawab serta wewenang yang akan dipegang pada sebuah
jabatan secara garis besar.
Job description menjelaskan bagaimana gambaran sederhana mengenai
pekerjaan yang dilakukan didalam departemen atau divisi, sehingga job
description tidak menjelaskan bagaimana tugas yang harus dilakukan oleh
karyawan secara rinci.
Tujuan dari job description
adalah guna untuk memberikan pemahaman mendasar mengenai bagaimana sebuah
divisi atau departemen bekerja. Hal ini sangat penting guna menghindari
terjadinya kesalapahaman mengenai tugas dan pekerjaan yang akan diterima.
Pengertian Job Specification (job spesifikasi)
Job specification atau job spesifikasi adalah persyaratan yang harus
dipenuhi oleh orang atau pencari kerja untuk bisa masuk dan menduduki jabatan
dalam perusahaan. Persyaratan ini diberikan oleh perusahaan agar nantinya
karyawan yang menduduki posisi di tersebut dapat bekerja dengan baik dan
bertanggung jawab atas segala tugas yang diberikan. Job specification
biasanya berisi dengan persyaratan pengalaman kerja, minimal jenjang
pendidikan, usia, jenis kelamin, dan keahlian baik itu keahlian secara terinci
seperti misalnya mampu menggunakan aplikasi komputer A ataupun keahlian secara
umum seperti mampu berkomunikasi dengan baik, disiplin dan teliti. Dengan
memberikan standard pada job specification, calon karyawan dapat
menimbang dan menilai apakah kemampuannya sanggup untuk memenuhi persyaratan
yang diberikan atau malah sebaliknya.
Sistem Penggajian Karyawan Berdasarkan Peraturan yang
Berlaku di Indonesia
Setiap perusahaan biasanya memiliki cara
dan perhitungan sendiri dalam masalah penggajian karyawan. Hal ini yang menyebabkan
adanya perbedaan yang diberlakukan oleh Perusahaan mengenai kebijakan sistem
penggajian karyawan. Perbedaan ini menyesuaikan pada kemampuan dan bentuk
perusahaan. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan ini tergantung pada
struktur organisasi perusahaan, kemampuan dan kesehatan finansial perusahaan,
sistem UMR yang diberlakukan di perusahaan, perbandingan bobot pekerjaan antar
jabatan, dan masih banyak lagi faktor yang menjadi pertimbangan.
Namun, setiap badan usaha haruslah
mematuhi aturan dasar yang diberlakukan oleh Pemerintah. Jadi setiap kebijakan
yang dibuat oleh badan usaha haruslah mematuhi dan mengacu pada peraturan yang
telah diberlakukan. Berikut ini akan dibahas mengenai sistem penggajian
karyawan yang ada di Indonesia.
Peraturan Sistem Penggajian yang Berlaku di Indonesia
Ada beberapa aturan pemerintah yang
mengatur sistem penggajian karyawan di Indonesia. Hal ini diberlakukan untuk
melindungi segenap warga Negara Indonesia agar sesuai kelayakan. Dapat kita
ketahui bahwa banyak sekali perusahaan asing yang masuk ke Indonesia. Sehingga
harus diatur secara tegas mengenai peraturan penggajiannya.
Berikut ini garis besar peraturan pemerintah Republik
Indonesia Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan:
- Upah wajib dibayarkan kepada Pekerja/buruh yang bersangkutan (Pasal 17 ayat 1).
- Pengusaha wajib memberikan bukti pembayaran upah yang memuat rincian upah yang diterima oleh pekerja/buruh pada saat upah dibayarkan (pasal 17 ayat 2).
- Pengusaha wajib membayar upah pada waktu yang telah diperjanjikan antara pengusaha dengan pekerja/buruh (pasal 18).
- Pembayaran upah harus dilakukan dengan mata uang rupiah Negara Republik Indonesia (pasal 21).
- Dalam hal upah dibayarkan melalui bank, maka upah harus sudah dapat diluangkan oleh pekerja/buruh pada tanggal pembayaran upah yang disepakati kedua belah pihak.
Sistem Penggajian Karyawan
Dalam sistem penggajian karyawan, biasanya perusahaan
memiliki sistem perhitungan sendiri dengan menggunakan excel ataupun software
yang bisa didapatkan di berbagai situs online. Berikut ini akan dijelaskan
secara umum sistem penggajian karyawan.
- Bagian HRD menerima data kehadiran yang sudah valid untuk kemudian diproses dalam penggajian per orang.
- Menghitung bagian pajak PPh 21 berdasarkan status jabatan maupun status keluarga.
- Kemudian menerima rekapan revisi perhitungan pajak gaji dari bagian pajak, lalu membuat slip gaji dan daftar gaji ke seluruh karyawan.
- Di evaluasi oleh departemen atau divisi keuangan.
- Jika tidak ada evaluasi atau kesalahan, membuat cek tunai sebesar jumlah gaji seluruh karyawan lalu menyerahkannya kepada pimpinan perusahaan.
- Cek tunai/bilyet kemudian ditransfer ke bank mitra untuk kemudian di transfer ke rekening masing-masing karyawan.
- Semua proses ini dilakukan oleh bagian HRD sebuah perusahaan.
Faktor yang Memengaruhi Besarnya Gaji Karyawan
Adapun yang memengaruhi besar kecilnya gaji karyawan
antara lain menurut pasal 2 ayat 1 peraturan menteri ketenagakerjaan no. 1
tahun 2017 sebagai berikut :
- Golongan
Pengelompokan jabatan berdasarkan nilai atau bobot pekerjaan. Jabatan-jabatan yang tugas serta tanggungjawabnya relatif sama dapat digabung menjadi satu kelompok golongan jabatan. Golongan jabatan seorang karyawan akan menentukan besar kecilnya gaji dan fasilitas yang ia terima dari perusahaan. - Jabatan
Jabatan bisa dipahami sebagai sekolompok tugas dan pekerjaan dalam organisasi perusahaan. Jabatan yang berbeda mempunyai risiko tugas yang berbeda pula. Jabatan ini berkaitan dengan tugas, tanggung jawab, dan tingkat kesulitan yang berbeda pula. Maka hal ini sangat menentukan besar kecilnya gaji seseorang. - Masa Kerja
Masa kerja adalah lamanya pengalaman melaksanakan pekerjaan tertentu yang disyaratkan dalam suatu jabatan. Masa kerja berhubungan erat dengan pengalaman. Semakin berpengalaman, semakin tinggi pula nilai seorang calon karyawan di mata sebuah perusahaan. - Pendidikan
Tingkat pengetahuan yang diperoleh dari jenjang pendidikan formal yang dipersyaratkan dalam suatu jabatan. Biasanya hampir seluruh perusahaan maupun instansi mensyaratkan minimal persyaratan tingkat pendidikan seorang karyawan. - Kompetisi
Kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan standar yang dipersyaratkan untuk suatu jabatan. Jika kompetensi karyawan sesuai dengan jabatan yang diembannya, perusahaan akan diuntungkan, karena akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan.
SISTEM PENGGAJIAN PEGAWAI DI INDONESIA
PENDAHULUAN
Payaman Simanjuntak mengatakan bahwa
sistem penggajian di Indonesia pada umumnya mempergunakan gaji pokok yang
didasarkan pada kepangkatan dan masa kerja. Pangkat seseorang umumnya
didasarkan pada tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Dengan katalain,
penentuan gaji pokok didasarkan pada teori human capital, yaitu gaji pegawai
diberikan sebanding dengan tingkat pendidikan dan latihan yang dicapainya.
Pembahasan mengenai sistem penggajian
dipandang penting bagi kelompok dalam kita mempelajari sistema administrasi
kepegawaian di Negara ini, namun dari kajian literatur kami, pembahasan dibuat
hanya berada pada basicnya saja namun tanpa mengesampingkan unsur-unsur yang
penting tentunya.
PEMBAHASAN
Gaji adalah balas jasa atau penghargaan
atas prestasi kerja yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup bersama
keluarganya secara layak, sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya dan
kegiatannya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Berikut poin-poin yang perlu diperhatikan dalam
memberikan gaji kepada pegawai:
- Pola dasar perhitungan gaji pegawai
- Upah/gaji harus mencerminkan nilai pekerjaan/tugas
- Kenaikan gaji hendaknya sebanding dengan peningkatan produktivitas kerja
- Peningkatan gaji hendaknya diperhitungkan dengan keuntungan Negara dan penampilan individu pegawai.
- Peningkatan gaji tidak diberikan dalam basis permanen
- Adanya ukuran yang stabil dari penghasilan hasil kerja.
- Sistem penggajian
- Sistem Penggajian Skala Tunggal
- Sistem penggajian dimana pegawai yang berpangkat sama diberikan gaji yang sama dengan tidak memperhatikan sifat dan tanggungjawab pekerjaan itu.
- Sistem Penggajian Skala Ganda
- Sistem penggajian dimana gaji diberikan berdasarkan sifat pekerjaan, prestasi yang dicapai, berat dan ringan tanggungjawab pekerjaan yang harus dipikul.
- Sistem Penggajian Campuran (UU 43/99 dan PP No. 6 Tahun 2008)
- Menetapkan penggajian berdasarkan skala tunggal maupun skala ganda. Yaitu pegawai yang berpangkat sama diberi gaji pokok yang sama. Disamping itu diberikan tunjangan kepada pegawai yang melaksanakan pekerjaan yang sifatnya memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga.